MANAJEMEN KEUANGAN
Karakteristik Usaha Hotel
Perusahaan pada
umumnya dan hotel secara khusus merupakan usaha yang sangat sensitive terhadap fluktuasi permintaan
pasar. Dalam bisnis hotel
fluktuasi terjadi karena berbagai faktor
antara lain penurunan daya beli konsumen, selera masyarakat ,tehnologi, kondisi ekonomi, isu politik, keamanan, transportasi, even dan
sebagainya. Perubahan tersebut akan
mempengaruhi pencapaian keuntungan perusahaan dan kelangsungan hidupnya.
Menghadapi
situasi ini, setiap hotel dituntut untuk bisa bersikap responsif terhadap
perubahan dalam menetapkan berbagai kebijakan sehingga tetap mendapatkan
keuntungan meskipun permintaan berfluktuasi. Pengelolaan keuangan yang baik, diharapkan
mampu untuk mengantisipasi perubahan – perubahan yang tidak menguntungkan bagi
perusahaan.
Hotel merupakan
perusahaan jasa dengan produk utamanya berupa akomodasi , makanan dan minuman.
Produk tersebut merupakan produk hotel
yang sifatnya tidak tahan lama (perishable).
Sehingga, jika pada suatu hari beberapa jumlah kamar yang tersedia tidak terjual, maka tentu saja jumlah
tersebut tidak dapat disimpan untuk dijual keesokan harinya. Demikian pula produk makanan dan minuman ,
merupakan produk yang tidak tahan lama. Sebagaimana industry jasa, produksi dilakukan berdasar order dan
penjualan dilakukan dalam waktu yang relative bersamaan.
Produksi makanan
tidak dapat dilakukan berdasarkan kapasitas perusahaan, tapi berdasarkan
pesanan penjualan yang terjadi. Produk hotel berupa makanan dan minuman serta
jasa akomodasi kamar, merupakan produk yang tak dapat disimpan.
Secara umum
karakteristik transaksai keuangan di hotel dilakukan secara kredit. Transaksi
penjualan yang terjadi di hotel sebagian besar merupakan transaksi penjualan
secara kredit, yang menimbulkan piutang jangka pendek. Transaksi pembelian persediaan kebutuhan
operasional hotel sebagian besar dilakukan secara kredit sehingga menimbulkan
hutang. Biaya operasional lainya seperti
tenaga kerja, listrik, air, pemeliharaan sebagian besar dilakukan secara tunai. Kegiatan investasi kecil sering dilakukan
dilakukan untuk menjaga performa phisik bangunan, peralatan sebagai bagian dari mempertahankan kualitas pelayanan kepada tamu. Sementara investasi besar seperti penambahan
ruang pertemuan, penambahan kamar, penggantian peralatan, membuka unit usaha
baru, merupakan kegiatan investasi yang
jarang dilakukan.
Pencapaian Laba Hotel
Sebagaimana
perusahaan lainnya, hotel memerlukan pengelolaan keuangan yang baik. Kegiatan
usaha diupayakan agar dapat menjamin
bahwa pembiayaan operasional dapat terpenuhi dan pengembalian investasi dapat
diperoleh, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Hotel, pada umumnya dibangun dengan
investasi yang sangat besar dan sebagian besar juga didanai dengan hutang (modal
asing). Investasi pada bangunan maupun peralatan
mensyaratkan kualitas tinggi sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lama dan
untuk menghindari re- investasi sebelum investasi awal kembali. Operasional hotel pada tahun – tahun awal
umumnya memperoleh keuntungan yang sangat kecil, hal ini disebabkan biaya tetap
berupa bunga pinjaman dan biaya
penyusutan yang besar jumlahnya .
Sedangkan jangka panjang, hotel dapat memperoleh keuntungan yang besar,
seiring dengan biaya bunga pinjaman dan penyusutan yang semakin kecil, sedangkan property diharapkan masih dalam kondisi sangat baik untuk digunakan
operasional.
1.
Maksimisasi Profit (Keuntungan)
Perusahaan selalu berusaha dalam operasionalnya selalu memperoleh
keuntungan yang sebesar- besarnnya. Orientasi perolehan laba ini bersifat
jangka pendek. Hal ini berarti segala
keputusan didasarkan pada perolehan
keuntungan yang lebih besar atau profit mainded.
2.
Maksimisasi Wealth ( Kemakmuran)
Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan kemakmuran para pemegang
saham (investor) dengan jalan menjaga keutungan dan kelangsungan hidup
perusahaan. Keputusan usaha lebih
mempertimbangkan pada keuntungan di masa yang akan dating daripada keuntungan
jangka pendek. Kelangsungan hidup
perusahaan, meningkatkan harga saham, meningkatkan deviden dan keamanan
investasi para pemegang saham dalam
perusahaan untuk jangka panjang merupakan tujuan utama.
Tujuan Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan mepunyai tujuan jangka panjang untuk meningkatkan nilai/value perusahaan dan kekayaan perusahaan. Kenaikan nilai /value perusahaan seringkali diidentikan dengan kenaikan harga saham dipasar modal atau dengan penapatan per lembar saham. Dengan memaksimumkan nilai perusahaan berarti pula memaksimumkan kekayaan pemegang saham /pemilik perusahaan. Tentunya hal ini sangat logis, seorang investor tentu tidak mau rugi dengan dana yang telah diinvestasikan. Hal tersebut akan memotivasi pemilik atau investor untuk tetap menanamkan dananya ke perusahaan. Kemakmuran yang diperoleh para pemegang saham dapat dalam bentuk kenaikan deviden (pembagian keuntungan) dan kenaikan harga jual saham. Pemegang saham yang tetap mempercayakan modal/dananya ke perusahaan akan memperkuat struktrur permodalan perusahaan dimasa depan.