MENGELOLA KAS
Dibandingkan
dengan beberapa industri, pada umumnya
industri hotel mempunyai rasio yang kecil antara aktiva lancar dari total asetnya.
Sebaliknya, Hotel mempunyai
aktiva tetap yang jauh lebih besar dibandingkan dengan aktiva lancarnya. Berbeda dengan industri manufaktur, industri
ini mempunyai aktiva lancar yang cukup besar dalam hal piutang , namun kecil
pada rekening persediaan. Persediaan dalam
perusahaan manufaktur umumnya sangat besar dibandingkan dengan jumlah
persediaan di hotel. Hal tersebut karena persediaan yang tersimpan tidak
hanya bahan baku
, tetapi juga barang setengah jadi dan barang jadi.
Sedangkan hotel dan restaurant, rekening
persediaan relative kecil, karena tidak
menyimpan barang atau produk jadi. Dalam operasional hotel, tidak dicatat
persediaan makanan jadi ataupun persediaan kamar. Hotel dan restaurant sebagian besar transaksi dilakukan secara
kas dan kredit jangka pendek.
Pengelolaan aktiva lancar secara secara efektif akan meningkatkan laba dan secara langsung akan meningkatkan
performa keuangan. Manajemen perlu untuk mempertimbangkan liquiditas rekening
dalam aktiva lancar.
KAS
Hotel perlu memperhitungan tingkat kas yang dimiliki untuk kebutuhan transaksi seperti: membeli
bahan makanan dan minuman, perlengkapan kamar ataupun membayar gaji
karyawan. Kas merupakan aktiva yang
paling liquid atau aktiva yang paling siap digunakan untuk membiayai kegiatan
usaha. Jumlah kas yang dimiliki
perusahaan tergantung dari besarnya penerimaan dan pengeluaran. Penerimaan dan
pengeluaran kas dapat bersifat rutin dan tidak rutin. Penerimaan kas yang kontinyu misalnya yang
bersumber dari penjualan tunai dan
penerimaan piutang, sedangkan penerimaan
tidak rutin misalnya dari penjualan aktiva tetap dan penarikan hutang.
Transaksi
pengeluaran kas dapat bersifat kontinyu, misalnya untuk membayar gaji, listrik
, telpon , dan sebagainya. Akan tetapi ada pula yang sifatnya tidak kontinyu (
intermittent) misalnya untuk pembelian aktiva tetap.
Yang Pengaruhi Kas
- Penjualan
- Kebijakan Penagihan Piutang
- Kebijakan Penjualan Saham/investasi
- Rencana penerimaan non operasional , mis: bunga deposito
Faktor yang
mempengaruhi pengeluaran kas, antara lain:
1.
Pengeluaran biaya produksi
2.
Pengeluaran biaya administrasi umum
3.
Pembayaran Hutang
4.
Pembayaran kembali saham
Tentunya hal-hal
tersebut sangat dipengaruhi pula rencana
keuangan perusahaan lainhya seperti kenaikan gaji, penambahan biaya pemasaran,
penurunan harga jual , dan lainnya.
Saldo Kas
Jumlah kas yang
dimiliki perusahaan sangat mempengaruhi kelancaran operasional perusahaan. Makin besar jumlah kas yang dimiliki
perusahaan , maka semakin tinggi tingkat liquiditas ( kemampuan membayar)
perusahaan. Hal ini berarti semakin
kecil risiko perusahaan untuk tidak dapat membayar kewajiban finansialnya (
hutang).
Akan tetapi
bukan berarti perusahaan harus tetap mempertahankan kas dalam jumlah besar
seterusnya. Jumlah kas yang disimpan terlalu besar akan berakibat banyaknya
sumber modal kerja menganggur, hal ini dapat mengurangi produktifitas maupun
profitabilitas yang lebih tinggi.
Perusahaan perlu menjaga agar saldo kas dalam jumlah yang mencukupi
kebutuhan operasional. Sebaliknya jika perusahaan terlalu mengejar
profitabilitas saja, akan banyak uang yang ditanamkan dalam bentuk investasi.
Hal tersebut dapat berakibat kesulitan pembayaran untuk kewajiban /hutang yang
jatuh tempo.
Untuk menentukan
berapa sebaiknya kas disimpan dalam perusahaan, sebenanya belum ada standar
yang bersifat umum, karena hal tersebut tergantung dari jenis dan kebutuhan
operasional perusahaan. Beberapa ahli
mengatakan sebaiknya kas tidak kurang dari 10% dari total aktiva lancar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga jumlah kas dalam operasional hotel sebagai berikut:
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga jumlah kas dalam operasional hotel sebagai berikut:
- Menyusun anggaran kas untuk mengetahui jumlah kas masuk dan kas keluar.
- Pertimbangkan kejadian (event) yang memerlukan kas yang cukup besar.
- Pertimbangkan jumlah yang harus dipinjam dan berapa jumlah kas minimum yang harus tersedia.
- Pengelolaan kas yang efisien, dimana kelebihan kas dapat digunakan untuk investasi yang menguntungkan.
- Pertimbangkan kecukupan kas berdasarkan bukti transaksi dan pengalaman pada tahun- tahun yang lalu.
Mengoptimumkan Pengelolaan Kas
Dalam
operasional hotel ada beberapa cara untuk mengatur kas agar pengeluarannya
lebih efektif dan efisien:
- Menunda Pembayaran sampai tagihan (hutang) jatuh tempo.
Tindakan
tersebut bukan berarti menunda
pembayaran sampai lewat jatuh tempo.
Perusahaan yang mempunyai
reputasi buruk dalam pembayaran akan kesulitan untuk memperoleh persediaan
bahan makana, minuman maupun perlengkapan
dari supplier. Hotel umumnya
membeli persediaan bahan tersebut dengan cara tempo pembayaran.
- Memanfaatkan diskon pembayaran